Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Geger di Rusunawa Metro, Wakil Wali Kota Temukan Alat Hisap Sabu

8/28/25 | Agustus 28, 2025 WIB | Last Updated 2025-08-28T19:19:04Z
SEKELIK METRO – Inspeksi mendadak Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Metro, Kamis (28/8/2025), memunculkan fakta mengejutkan. Di menara B lantai lima ditemukan alat hisap sabu dan sisa klip narkoba.

Temuan ini membuat geger penghuni rusun. Warga mengaku geram karena kejadian tersebut mencoreng nama baik mereka. Padahal, mayoritas penghuni adalah keluarga sederhana yang ingin hidup tenang.

“Selama ini kami berusaha menjaga lingkungan rusun. Tapi pengawasan pengelola sangat lemah. Pintu dan tangga banyak yang terbuka, orang luar bisa keluar-masuk seenaknya. Kami yakin narkoba ini bukan ulah penghuni, melainkan orang luar,” ujar seorang tokoh warga.

Selain narkoba, penghuni juga resah dengan maraknya pencurian motor. Beberapa kali motor warga hilang, namun pengamanan nyaris tidak ada. CCTV tidak tersedia dan pintu masuk dibiarkan tanpa penjagaan.

“Sekarang ada narkoba, tentu lebih meresahkan. Nanti orang mengira penghuni rusun yang terlibat, padahal kami juga jadi korban,” tambahnya.

Meski kecewa, warga mengapresiasi langkah Wakil Wali Kota yang berani turun langsung ke lapangan. Mereka berharap sidak ini menjadi titik awal perbaikan tata kelola rusunawa.

“Kami ingin pemerintah serius membenahi keamanan, menambah penjagaan, memasang CCTV, serta mengevaluasi kinerja pengelola. Jangan hanya sidak, tapi harus ada tindakan nyata,” tegas tokoh warga lainnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Metro, Robby Kurniawan, sebelumnya mengakui jumlah petugas terbatas. Hanya ada 16 orang yang bertugas mengawasi dua gedung berisi 110 kamar, dengan jam kerja hanya pagi hingga sore. Akibatnya, banyak ruang kosong di lantai atas yang rawan disalahgunakan.

Sementara itu, Polsek Metro Timur menyatakan akan menindaklanjuti temuan tersebut. Wakapolsek IPDA Joni Putra menegaskan bukti barang sudah diamankan, dan patroli akan diperketat di area rawan.

Kasus ini semakin menyoroti wajah buram rusunawa Metro. Selain tunggakan sewa mencapai ratusan juta rupiah, fasilitas rusak, pencurian marak, hingga lemahnya pengawasan, kini rusunawa juga dikaitkan dengan aktivitas narkoba.

Warga berharap rusunawa kembali berfungsi sebagai tempat tinggal layak huni, bukan menjadi sorotan akibat kelalaian pengelolaan.

“Yang kami takutkan bukan hanya motor hilang, tapi anak-anak tumbuh di lingkungan yang dicap sarang narkoba,” ungkap warga dengan nada getir. (*)