Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

IMM Metro Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Gagalnya Dua Proyek 2025

9/04/25 | September 04, 2025 WIB | Last Updated 2025-09-04T09:02:01Z
SEKELIK METRO - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Metro, Lampung, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro dan berhasil masuk ke ruang sidang DPRD. Dalam pertemuan tersebut, massa aksi menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Ketua DPRD dan Pemerintah Kota Metro.

Aksi yang berlangsung pada Kamis (4/9/2025) itu menyoroti sejumlah persoalan krusial di Kota Metro, khususnya terkait 10 paket strategis pembangunan tahun 2025. Dari program tersebut, terungkap hanya 8 paket yang dapat dijalankan, sementara 2 paket lainnya terpaksa dibatalkan.

Adapun 10 paket strategis Kota Metro tahun 2025 meliputi:

1. Pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA).

2. Pengadaan dan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU).

3. Pembangunan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah Kelurahan Karangrejo (DAK).

4. Rehabilitasi Saluran Pembuang dan Sodetan Anak Sungai Way Batanghari Kecamatan Metro Timur.

5. Excavator Kapasitas Bucket sekitar 1 meter kubik (± 1 M²).

6. Penanganan Genangan Jalan Raya Stadion (sekitar Pasar Tejoagung) Kelurahan Tejoagung.

7. Penanganan Genangan Komplek Pemda Kelurahan Hadimulyo Barat.

8. Penyelenggaraan Jaringan Internet Pemerintah Daerah/Pemerintah Kota Metro dengan langganan bandwidth pemerintah.

9. Rekonstruksi Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur.

10. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMPN 8 Metro.


Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, menjelaskan bahwa paket strategis pertama yang dibatalkan adalah pembangunan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah Kelurahan Karangrejo (DAK). Menurutnya, kendala utama pembatalan terjadi karena warga setempat menolak mendaftar sebagai pengguna layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Ketika kami meminta daftar, mayoritas warga menolak karena lebih memilih menggunakan sumur bor. Akibat peserta minim, pengajuan ke Kementerian PU akhirnya ditolak, sehingga proyek dibatalkan dan dana tidak ditransfer ke daerah," jelas Wakil Wali Kota.

Lebih lanjut, Rafieq mengungkapkan pembatalan kedua terjadi pada program rehabilitasi Saluran Pembuang dan Sodetan Anak Sungai Way Batanghari di Kecamatan Metro Timur. Dari hasil kajian konsultan, kondisi sungai tidak memungkinkan dijadikan pondasi sehingga proyek dinilai berisiko tidak bertahan lama.

"Jika dipaksakan justru akan menjadi pemborosan. Karena itu, anggaran rehabilitasi kami alihkan untuk peningkatan infrastruktur jalan di Kota Metro. Karena dananya cukup besar, kita anggarkan untuk ruas jalan cukup banyak di Kota Metro," tandasnya. (Fi)