SEKELIK METRO – Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI) Provinsi Lampung mendesak Pemerintah Kota Metro dan DPRD untuk lebih serius mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini muncul menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat terkait kualitas makanan yang diterima siswa di sekolah.
Sejak masa kampanye Pilpres 2024, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa MBG merupakan program strategis menuju Indonesia Emas 2045. Namun, di lapangan, khususnya di Kota Metro, banyak orang tua murid mengeluhkan makanan yang dianggap tidak layak konsumsi, bahkan ada yang basi.
Pengurus A-PPI, Vindo Datuk So, mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa sebagian siswa SD hingga SMP mendapat makanan MBG dengan kondisi kurang baik. “Ada sayur basi, nasi goreng yang sudah berbau, bahkan beberapa anak dilaporkan muntah setelah memakannya hingga harus dibawa ke rumah sakit,” ungkap Vindo, Kamis (4/9/2025).
Ia menegaskan, pemerintah daerah bersama DPRD perlu melakukan pengawasan menyeluruh, mulai dari dapur penyedia hingga makanan yang sampai ke tangan siswa. “Kami mewakili masyarakat Kota Metro meminta agar proses distribusi makanan MBG benar-benar diawasi, supaya anak-anak mendapat makanan sehat dan layak,” tambahnya.
Vindo juga mengingatkan agar program ini tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu. “Kita tahu tujuan program MBG ini sangat baik, jangan sampai disalahgunakan atau bahkan dijadikan bancakan korupsi,” tegasnya.
Diketahui, pengawasan program MBG melibatkan berbagai pihak, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana, BPOM untuk keamanan pangan, Ombudsman RI dalam kualitas pelayanan, hingga KPK dalam aspek pencegahan korupsi. Masyarakat pun didorong ikut serta agar program ini berjalan transparan.
Program MBG bukan sekadar soal makanan, melainkan investasi negara untuk mencetak generasi yang sehat dan berkualitas. (Sal)
