SEKELIK METRO – Pendekar Banten Kota Metro menyatakan siap mendukung penuh perjuangan ratusan tenaga honorer non-database yang kini terancam kehilangan pekerjaan. Bahkan, jika diperlukan, organisasi ini mengaku bisa menurunkan hingga 5.000 personel untuk menggelar aksi damai. Hal itu ditegaskan Ketua Pendekar Banten, H Tb Ismail S SH, dalam wawancara di ruang kerjanya, Sabtu (13/10/2025).
Nasib 540 Tenaga Harian Lepas (THL) Kota Metro kian tak menentu seiring belum adanya kejelasan status dari pemerintah. Menurut Ketua Forum THL Non Database Kota Metro, Raden Yusuf, kondisi ini dipicu tenggat pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk PPPK paruh waktu yang berakhir 30 September lalu.
“Pemerintah daerah masih punya waktu, tapi sangat sempit. Mereka harus segera bertindak sebelum ratusan keluarga ini kehilangan sumber penghidupan,” tegas Yusuf, Minggu (14/9/2025).
Dukungan juga datang dari kalangan mahasiswa. Ketua HMI Cabang Kota Metro, Adi Herlambang, menegaskan pihaknya siap turun ke jalan mendampingi honorer. Ia bahkan menyindir keras kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Metro yang dinilai gagal merealisasikan janji politik sejak dilantik Februari lalu.
“Alih-alih membuka lapangan kerja, pemerintah justru hendak merumahkan pegawai yang selama ini menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut,” ujarnya.
Situasi ini menambah ketegangan antara honorer dan pemerintah. Janji kampanye untuk membuka lapangan kerja kini dinilai berbalik arah, karena yang terjadi justru ancaman perumahan tenaga honorer yang telah lama mengabdi.
Kini, keputusan ada di tangan Pemerintah Kota Metro. Apakah mereka segera mengambil langkah penyelamatan, atau membiarkan persoalan ini berakhir di jalanan lewat aksi massa?
(*)