Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

HUT RI ke-80 di Kota Metro: Lomba Nasi Tumpeng Jadi Ajang Kekompakan OPD

8/14/25 | Agustus 14, 2025 WIB | Last Updated 2025-08-14T16:09:34Z
SEKELIK METRO – Suasana halaman Kantor Sekretariat Daerah Kota Metro pada Kamis (14/8/2025) pagi terasa berbeda. Meski hujan turun sejak awal acara, semangat puluhan peserta lomba memasak nasi tumpeng tidak surut. Sebanyak 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Metro menampilkan kreasi terbaik mereka untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

Perlombaan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT RI yang digelar bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan OPD. Tak hanya sekadar ajang unjuk kebolehan memasak, kegiatan ini juga menjadi momen mempererat kebersamaan antar instansi.

Pj. Sekretaris Daerah Kota Metro, Bayana, menegaskan bahwa lomba memasak nasi tumpeng ini bukan sekadar kompetisi untuk mencari pemenang. Menurutnya, membangun Kota Metro tidak cukup hanya dengan kebijakan dan program, tetapi juga memerlukan kekompakan, kebersamaan, dan harmoni di antara semua pihak.

"Melalui lomba ini, saya berharap peserta bisa menampilkan kreativitas, kekompakan, dan suasana yang penuh keceriaan. Menang bukanlah tujuan utama, yang terpenting adalah kita bisa tertawa bersama, saling mendukung, dan menjaga semangat persaudaraan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Juri, Lydia, mengaku kagum dengan antusiasme seluruh peserta. Ia menjelaskan bahwa penilaian dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, mulai dari tampilan, komposisi bahan, cita rasa, kebersihan, hingga penggunaan bahan pangan lokal.

Ada aturan khusus yang diberlakukan juri. Tumpeng yang mencampur nasi dengan mi otomatis didiskualifikasi. Sementara itu, penggunaan jagung atau singkong sebagai pengganti nasi tetap diperbolehkan, namun dinilai berdasarkan perannya dalam keseluruhan tumpeng. Kebersihan bahan dan proses memasak juga menjadi poin penting penilaian, dan bahan yang tidak higienis tidak akan mendapat nilai.

“Cita rasa dan inovasi mendapat porsi penilaian yang besar. Pemanfaatan hasil bumi lokal seperti sayur, rempah, atau umbi-umbian menjadi nilai tambah bagi peserta,” kata Lydia.

Ia pun memberikan pesan kepada peserta yang belum berhasil menjadi juara agar tidak berkecil hati, melainkan terus berinovasi di kesempatan berikutnya.

Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba nasi tumpeng dan nasi goreng. Suasana hangat dan penuh tawa menjadi penutup manis bagi kegiatan yang sarat akan semangat persatuan ini. (Sal)