SEKELIK METRO – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Kota Metro menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam jaringan peredaran narkotika di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro.
Ketua Harian DPC GRANAT Metro, Naim Emel Prahana, mengungkapkan bahwa fenomena ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. Ia menilai belakangan ini publik semakin sering mendengar kabar keterlibatan ASN dalam kasus narkoba, mulai dari pegawai negeri sipil (PNS), tenaga honorer, hingga oknum petugas sipir di Lapas Kelas IIA Metro.
“Ini masalah yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana mungkin aparatur negara yang seharusnya menjadi teladan justru ikut terjerat dalam peredaran gelap narkoba. Kami di GRANAT merasa prihatin dan mendesak ada langkah nyata,” ujar Naim kepada media, Jumat (22/08/2025).
Sebagai bentuk pencegahan, Naim yang juga pernah menerima penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta Pemkot Metro untuk segera melaksanakan tes urine bagi seluruh ASN. Menurutnya, tes harus dilakukan menyeluruh, baik kepada pegawai negeri sipil maupun tenaga honorer.
“Berdasarkan data yang kami miliki, masih banyak kasus peredaran gelap maupun penyalahgunaan narkotika di kalangan aparatur sipil negara di Metro. Oleh karena itu, kami mendesak pemerintah kota untuk menggelar tes urine guna memastikan ASN bersih dari narkoba,” tegasnya.
Selain mendorong langkah preventif di internal pemerintah, Naim juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan narkoba. Menurutnya, pemberantasan narkotika tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum, tetapi membutuhkan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
“Kami memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Kelas IIA Metro yang berani membongkar praktik peredaran narkoba yang melibatkan oknum petugas sipir. Ini langkah positif yang harus kita dukung bersama,” tambahnya.
Naim juga mengajak masyarakat, Forkopimda, hingga lembaga vertikal untuk ikut berkolaborasi dalam mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di Bumi Sai Wawai. Ia menegaskan, Metro harus mampu menjadi kota yang “BERSINAR” atau Bersih dari Narkoba, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kalau semua pihak terlibat, saya yakin Metro bisa menjadi contoh sebagai kota yang bersih dari narkoba. Ini adalah investasi besar untuk masa depan generasi kita,” tutup Naim. (*)