Sekelik Metro – Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan untuk para pelajar di Bumi Sai Wawai.
Bambang bahkan tak segan menutup Dapur Sentra Pangan Pembangunan Gizi (SPPG) jika terbukti melanggar ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan program nasional tersebut.
“Kalau nanti ada temuan pelanggaran, jangan sampai berujung pada penutupan. Jangan hanya berpikir soal keuntungan Dapur SPPG semata,” ujar Bambang saat menghadiri tasyakuran dan peresmian Dapur SPPG Tejosari II di Jalan Raya Stadion, Kelurahan Tejoagung, Metro Timur, Senin (6/10/2025).
Untuk memastikan standar kualitas menu tetap terjaga, Bambang menyebut telah menugaskan satgas khusus guna mengawasi pemenuhan gizi, keamanan, dan mutu pangan.
“Dengan begitu, rezeki yang kita dapat benar-benar halal,” tambahnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga mengapresiasi capaian program SPPG yang kini telah mengoperasikan 22 dapur, dan menargetkan lebih dari 30 dapur di seluruh wilayah Kota Metro. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan program tidak diukur dari banyaknya dapur, melainkan dari kualitas dan keberlanjutan pelaksanaannya.
“SPPG bukan hanya seremonial. Ini untuk anak sekolah, generasi masa depan, dan ibu hamil. Jadi harus dikelola dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Belajar dari kasus sebelumnya, Bambang mengingatkan seluruh pengelola dapur agar tidak memaksakan produksi melebihi kapasitas. Ia menyinggung insiden keracunan makanan yang menimpa pelajar di Metro akibat produksi porsi yang terlalu banyak.
“Setiap dapur SPPG maksimal hanya boleh memproduksi 2.500 porsi. Jangan sampai lebih dari 4.000 porsi karena bisa menimbulkan masalah seperti yang sudah terjadi,” jelasnya.
Bambang menutup dengan pesan agar para pengelola dapur selalu mengutamakan keberkahan, bukan keserakahan.
“Utamakan keberkahan, jangan hanya mengejar banyaknya porsi demi keuntungan,” tandasnya. (*)