SEKELIK METRO – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Metro Pusat, Lampung, menjadi sorotan publik setelah menu yang dibagikan kepada siswa dinilai tidak sesuai petunjuk teknis.
Isu ini mencuat setelah akun Facebook Mitha Megumy mengunggah foto paket makan pada 5 Agustus 2025, yang berisi nasi putih, ayam fillet, sepotong tempe kecil, tiga butir kelengkeng, serta lalapan selada dan ketimun. Unggahan tersebut memicu perdebatan di media sosial pada 9 Agustus 2025.
Temuan di lapangan menunjukkan porsi tempe yang diberikan tidak memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN), yang menganjurkan satu potong berukuran sedang seberat 50 gram. Tempe yang diterima siswa diperkirakan hanya 20–25 gram, sehingga seharusnya diberikan dua potong.
Kombinasi menu juga dipertanyakan. Lalapan mentah dianggap kurang higienis untuk konsumsi anak sekolah, sedangkan pedoman MBG merekomendasikan sayuran olahan matang seperti tumis. Selain itu, buah kelengkeng yang dibagikan tidak termasuk dalam daftar buah yang direkomendasikan program.
Pihak penyedia makanan di Metro Pusat hingga kini belum memberikan tanggapan atas konfirmasi yang diajukan.
Kondisi ini mencerminkan tantangan dalam pelaksanaan program gizi pemerintah. Tanpa pengawasan yang ketat, tujuan mulia MBG berisiko bergeser menjadi sekadar formalitas distribusi makanan. (*)